PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011. Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga ; Patengen: I Gusti Putu Loka; ; Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om

20 Oktober 2011

PAIKETAN PEMANGKU DESA PAKRAMAN PEDUNGAN

Ring sajeroning penataran Pemangku Desa Pakraman Pedungan sane kelaksanayang ring rahina Wrespati Umanis 20 Oktober 2011 nyantos rahina Sukra Paing 21 Oktober 2011 wenten pakibeh sane mabuat mantuka ring Jro Mangku sajebag Desa Pedungan. Ritepengan penataran punika kasobyahang olih Jro Bendesa, sane nelatarang pariindikan ngawentenang paiketan sajeroning pemangku ring Desa Pedungan. Siyosan desa Pedungan sampun katah sane ngawentukang Paiketan Pemangku utawi Paguyuban Pemangku, swadharmaning paiketan pemangku punika boya je tyos wantah mikayunin sakancan pemargi sane jagi kerawuhing ring dharma agama menawita dharmaning kapemangkuan, pemargin yadnya ring desa utawi sane tyosan. Ring galahe sane becik puniki taler sampun kawentuk Paiketan Pemangku ring Desa Pakraman Pedungan, sane kususun sekadi ring sor:

Pengelingsir            : Jro Mangku Gede Kahyangan Tiga
Kelihan Ageng        :  Jro Mangku Gede I Ketut Widja
Kelihan Alitan         :
  1. Jro Mangku I Made Mera
  2. Jro Mangku I Wayan Sudra 
Penyarikan             :
  1. Jro Mangku I Wayan Sukana
  2. Jro Mangku I Wayan Loka 
Pasedahan            :

     1. Jro Mangku I Ketut Mujaya
     2. Jro Mangku  I Wayan Redug




19 Oktober 2011

PENATARAN PEMANGKU

Berkaitan dengan bantuan yang turun dari Lembaga Kementrian Agama Kota Denpasar, yang penggunaannya di arahkan ke kegiatan Pasraman Pemangku. Maka Desa Pakraman Pedungan melaksanakan kegiatan bertajuk "Pasraman Pemangku Desa Pakraman Pedungan" yang pelaksanaan dilakukan pada hari Kemis Umanis 20 Oktober 2011 hingga Jumat Paing 21 Oktober 2011. Pembukaan yang dilaksanakan pada hari ini Kemis 20 Oktober 2011 dibuka oleh Pihak Lembaga Kementrian Agama Kota Denpasar, disaksikan pula oleh Majelis Desa Pakraman  Kecamatan Denpasar Selatan maupun dari Parisada Dharma Hindu Bali Kota Denpasar. Sedangkan peserta pasraman Pemangku ini diikuti oleh 44 pemangku se Desa Pedungan, yang terdiri dari pemangku Pura Kahyangan Tiga, pemangku Pura Prasanak dan pemangku Pura Penyarikan Banjar..Intruktur yang akan memberikan penataran kepada para pemangku ini adalah Drs. Ida Bagus Sudharsana, MM, yang juga merupakan krama Desa Pakraman Pedungan (Br. Karangsuwung). Tujuan penataran bagi para Pemangku ini adalah untuk meningkatkan Srada dan mempertahankan warisan luhur budaya Bali

27 Agustus 2011

BEBERAPA JENIS KEGIATAN DALAM PASRAMAN ANAK-ANAK DI DESA PEDUNGAN

Jika dirunut dari awal pelaksanaan kegiatan Pasraman di wilayah Pedungan, maka sekarang ini, tahun 2011, desa pakraman telah melaksanakan Pasraman untuk yang ke 6 kalinya. Kegiatan Pasraman "Dharma Sastra Adhyaksa" dipusatkan pelaksanaannya di Wantilan Pura Dalem Pakerisan, Jalan Pulau Singkep Desa Pakraman Pedungan. Setelah dilakukan pewintenan bagi para peserta Pasraman angkatan ke 6 ini yang dilakukan juga di Jeroan Pura ini, maka sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya, setiap hari minggu dilaksanakan pertemuan untuk kegiatan pesraman ini. Adapun jenis kegiatan yang didapatkan para peserta pasraman diantaranya: Gegitaan, Ketrampilan mejejahitan bagi peserta putri, Ketrampilan membuat perlengkapan upakara (uparengga) bagi peserta pria, Menulis aksara Bali, Yoga asanas, Bercerita, dan lain-lainnya.

04 Agustus 2011

PEWINTENAN KEGIATAN PASRAMAN KE - 6 DI DESA PAKRAMAN PEDUNGAN








Hari Minggu Kliwon, tanggal 31 Juli 2011 dilaksanakan Pewintenan bagi peserta Pasraman angkatan ke - 6 yang berlangsung di Jeroan Pura Dalem Pakerisan Desa Pakraman Pedungan. Hadir saat pewintenan ini dari pihak Kelurahan Pedungan yakni Bapak Lurah (plt), kepala Sekolah dari masing-masing pengirim peserta sekolah dasar di wilayah Desa Pakraman Pedungan, yakni SD No. 2; SD No. 5; SD No. 7; SD No. 10 dan SD No. 14 Pedungan. Pada saat pewintenan ini dijelaskan pula oleh Jro Bendesa kepada pihak siswa peserta pasraman, bahwa kegiatan pasraman sangat bermanfaat sekali, hal ini terungkap oleh laporan dari orang tua siswa peserta pasraman terdahulu (lima angkatan: 2006 s/d 2010). Dan ini berarti program pemerintah Provinsi yang mendanai kegiatan ini berjalan sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) yang dikeluarkan oleh pemprov Bali. Untuk itu bagi peserta pasraman tahun 2011 ini yang jumlah pesertanya sebanyak 60 siswa, diharapkan agar mengikuti kegiatan pasraman ini secara tekun tertib dan serius, untuk kemudian hasilnya agar diberitahukan kepada teman-teman sekolahnya yang lain yang belum mendapat kesempatan dalam kegiatan pasraman ini.

24 Juli 2011

PARUM TIGANG SASIH PAH II WARSA 2011











Wantah pidabdab sane sampun katah mamargi ring i prajuru desa, inggih punika ngemargiang
paruman tigang asasih apisan. Sane mangkin kamargiang Parum Tigang Sasih II warsa 2011, acara puniki kemargiang rahina Anggara 19 Juli 2011 ring kantor LPD Desa Pakraman Pedungan Jalan Pulau Belitung no 36 Denpasar Selatan.
Acara sane memargi manut sewala patra, inggih punika:
  1. Laporan penelasan jinah druen Desa tigang sasih sane sampun lintang
  2. Pidabdab nyanggra piodalan ring Kahyangan Tiga sane jagi rauh
  3. Pidabdab nyanggra evaluasi pembinaan Kelembagaan Desa Pakraman sane jagi rauh, lan sane siosan.
Ritatkala parum memargi kesarengin olih para prajuru banjar utawi klian banjar, pemangku kahyangan tiga, widyasabha, pecalang desa, lan ketua LPM.

03 Mei 2011

Melaspas Padmasana dan Ngenteg Linggih di SMP Dharma Wiweka



Satu-satunya Sekolah Menengah Pertama yang dimiliki oleh Desa Pedungan yakni SMP Dharma Wiweka yang berlokasi di wilayah Banjar Dukuh Pesirahan Desa Pakrama Pedungan. Perhatian pemerintah terhadap SMP swasta di Pedungan ini cukup intens, ini terbukti dari bantuan-bantuan yang telah diberikan dalam bentuk pembangunan fisik sekolah ini. Tahun ini 2011, SMP Dharma Wiweka mendapat bantuan Gedung Baru dari pemerintah dan untuk upacara pemelaspasan Gedung ini bersamaan dengan pemlaspasan Pelinggih Padmasana yang ada di Parhyangan Sekolah. Dalam rangkaian tersebut beberapa Prajuru Desa Pakraman Pedungan hadir menyaksikan acara upacara pemlaspasan dan Ngenteg linggih ini.

NUNAS PEKULUH KE PURA WATU KLOTOK









Ulat bulu sempat meresahkan warga Bali sejak beberapa pekan lalu. Mulai dari Buleleng, Badung, Klungkung dan hampir semua kabupaten/kota. Untuk menghentikan penyebaran ulat bulu dan meminimalisir kerugian yang dialami warga, digelar Tawur Balik Sumpah, Pakelem lan Nangluk Merana Ulat Bulu di Pura Watu Klotok, Minggu (1/5) kemarin.

Upacara ini dimaksudkan untuk nyomya ulat bulu tersebut secara niskala. Intinya, upacara ini digelar untuk menyejahterakan jagat Bali, kata Sekretaris Panitia Karya, Pinandita Ketut Arsa Wijaya.

Rangkaian upacara sudah digelar sejak Kamis (28/4) lalu di Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar dengan upacara ngaben ulat bulu. Selanjutnya, Sabtu (30/4) lalu dengan nunas tirta di seluruh Sad Khayangan di Bali. Tirta-tirta itulah yang kemudian dibagikan kepada seluruh warga Bali saat upacara di Pura Watu Klotok kemarin. Tirta itu untuk dipercikkan di rumah, kebun atau tegalan.

Dikatakan, berdasarkan lontar Roga Sanghara Bumi, upacara seperti itu wajib digelar sebelum satu bulan sejak merana (ulat bulu) itu datang. Jika tidak digelar, merana yang datang bisa lebih parah, seperti air bah. Tawur Balik Sumpah, Pakelem lan Nangluk Merana di Pura Watu Klotok dipuput sembilan sulinggih. Salah satunya Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba. Dihadiri Pejabat Pemprov Bali, Bupati Klungkung, Wayan Candra dan perwakilan dari kabupaten/kota se-Bali.

Di sela-sela upacara, dilakukan pakelem. Namun, pakelem tak dilakukan di Pantai Watu Klotok, melainkan di Pantai Kusamba. Beberapa sarana pakelem di antaranya, kambing, bebek, ayam dan lainnya. (kmb20)
sumber berita: klik disini

Dalam rangkaian upacara tersebut maka prajuru Desa Pakraman Pedungan berangkat ke Pura Watu Klotok untuk nunas Pakuluh (Tirta) guna dibagikan kepada krama desa pedungan pada Redite 1 Mei 2011.

20 April 2011

TANGKIL KE PURA SAMUAN TIGA










Sesuai undangan dari Panitia Karya Pura Samuan Tiga yang ditujukan kepada Desa Pakraman Pedungan untuk ikut matur sembah bakti dan sekaligus untuk menunjukkan bakti melalui punia dalam rangkaian Karya di Pura Samuan Tiga Kabupaten Gianyar. Prajuru Desa lan Kepala LPD berangkat ke Pura dimaksud guna memenuhi undangan tersebut. Karena untuk kali pertama maturan bakti dalam suatu rangkaian karya, maka prajuru dan Kepala LPD belum mengetahui secara pasti prosesi persembahyangan di Pura ini, semestinya ada proses awal untuk matur sembah di Pura Taman kemudian dilanjutkan ke tempat lainnya baru terakhir menuju Pesamuan, rombongan dari Desa Pakraman Pedungan ini langsung menuju ke Pesamuan. Namun oleh Manggala Karya dimaklumi adanya hal tersebut, dan dalam kesempatan tersebut rombongan ini diantar oleh salah satu manggala untuk memasuki halaman Jeroan utama Pura Samuan Tiga Bedulu Gianyar, kemudian sempat pula diberikan boga amatra (nunas pica ida betara) disebelah timur Jeroan utama. Terakhir sebelum mepamit dari Pura, rombongan menuju stand panitia penerima Punia.

27 Maret 2011

KARYA AGUNG RING PURA AGUNG GUNUNG RAUNG

Puniki gatra sane kasurat ring: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=29&id=38482
SESAMPUN PUPUT MAHAYU MAKA SAMI/ RAUHING PENYENGKER LAN CANDI/ PENGEMPON PURA KAHYANGAN JAGAT PURA AGUNG GUNUNG RAUNG DESA TARO GIANYAR PACANG NGELAKSANAYANG KARYA AGUNG PANCAWALIKRAMA PANYEGJEG JAGAT RING PURA IRIKA// KARYA SANE PACANG KELAKSANAYANG RING TANGGAL TIGANGLIKUR MARET WARSA KALIH TALI SOLAS PUNIKA PACANG NGAMBIL PAMARGI UTAMA// SAPUNIKA KAUNINGAYANG OLIH PRAWARTAKA KARYA RING GEDUNG PERS BALI KETUT NADHA// .
KELIAN ADAT TARO NYOMAN TUNJUNG SANE TALER KAABIH OLIH PENGURUS SANE LIANAN MAOSANG/ KARYA AGUNG PANCAWALIKRAMA PANYEGJEG JAGAT/ WANTAH KARYA SAJRONING MARIPURNAYANG PAMAHAYU SEKATAH PELINGGIH RING PURA KAHYANGAN JAGAT GUNUNG RAUNG/ BILIH-BILIH PURA PUNIKI SAMPUN SAKING SUWE NENTEN NGELAKSANAYANG KARYA AGENG// KARYA SANE PACANG KELAKSANAYANG NGAMBIL PAMARGI UTAMANING UTAMA / TUR KETARKA SAJRONING YADNYA PUNIKA PACANG MUATANG KEBO NEMBELAS UKUD/ MANJANGAN AUKUD/ KIDANG AUKUD/ KAMBING SAWATARA SELAE UKUD/ MIWAH SANE LIANAN// SANTUKAN PAMARGIN KARYA SANE AKEH PISAN MUATANG TENAGA / SARANA LAN PRASARANA RAUHING PREBEYA/ INGGIAN MATERIAL YADIAN NON MATERIAL/ WANTUAN UMATE SAMI BANGET KABUATANG// WANTUAN PUNIA PRESIDA KATURANG MEJALARAN DOMPET DANA PUNIA BALI POST UTAWI MEJALARAN REKENING DESA PEKRAMAN TARO KAJA RING BANK BPD/ ANTUK REKENING NOMOR KOSONG SEMBILAN SATU KOSONG DUA KOSONG DUA KOSONG DELAPAN DELAPAN TIGA SEMBILAN TITIK SATU (091 02.02.08839-1) ATAS NAMA DESA PEKRAMAN TARO KAJA UTAWI I MADE WISERSA//
MANUT SEJARAH/ PURA KAHYANGAN JAGAT PURA AGUNG GUNUNG RAUNG DESA TARO GIANYAR KAWANGUN OLIH IDA RSI MARKANDIA// SANE KEASTAWA RING PURA IRIKA WANTAH IDA BETARA SIWA// SANE RIHIN PURA AGUNG GUNUNG RAUNG/ PINAKA PUSER SPIRITUAL RING BALI SANE KAPERTAMA/ MEH MEHAN SEDURUNG MASA PEMERINTAHAN// NANGING SELANTURNYANE KAGINGSIRANG KE BESAKIH// KACERITAYANG RIKALA RSI MARKANDIA NGWENTENANG KARYA RING PURA AGUNG GUNUNG RAUNG/ IDA KIRANGAN LEMBU MALIH KALIH UKUD// IDA NUNAS MAJENG IDA SANG HYANG WIDHI/ RARIS DEWA SIWA NGICENIN LEMBU LUWA MUANI KALIH UKUD// NGANTOS MANGKIN LEMBU PUNIKA KANTUN KASUNGSUNG KAWERDIANG/ SAHA KATENGETANG// KAGUNAN LEMBU PUNIKI SAJRONING NYANGKEPIN SARANA UPACARA RING PURA/ AGENG PISAN/ SEMALIHA NGANTOS SUSUNNYANE TALER PINAKA PIRANTI UPACARA// NENTEN JA RING BALI KEMANTEN/ KARYA AGENG RING LOMBOK TALER MUATANG SUSU UTAWI EMPEHAN IDA SESUHUNAN SANE MARUPA LEMBU/ PAMEKASNYANE RIKALA MEPURWA DAKSINA//
JENI ARIANTINI LAN GUS NGURAH BALI TV

Berita di: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=29&id=49222 memberitakan hal berikut ini:
Minggu (13/3) kemarin, ribuan krama desa pekraman Amunduk Taro, Kecamatan
Tegallalang, Gianyar memadati Pantai Purnama, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Ribuan orang dengan berpakaian adat Bali terlihat sejak pagi memadati
pantai untuk mengikuti prosesi melasti serangkaian Karya Panca Wali Krama
Penyegjeg Jagat di Pura Agung Gunung Raung. Disisi lain, prosesi melasti
bagi masyarakat amunduk taro merupakan prosesi yang jarang dilakukan
sebagaimana desa lainnya di Bali.
Terakhir, kegiatan melasti dilakukan sekitar 18 tahun yang lalu. Ketika
itu jagat amunduk Taro mengalami kecuntakaan. Melasti hanya dilakukan
ketika ada prosesi balik sumpah dan kasus manak salah, yang bertujuan
mengembalikan kesucian wewidangan Desa akibat kecuntakaan. Seperti kasus
manak salah. Upacara melasti yang juga menyertakan puluhan tapakan dan
ngiring Ida Bhatara amunduk Taro, dilakukan setelah tiga bulan bayi
tersebut lahir. Upacara melasti pun dilakukan tiga hari sebelum bulan
purnama. Dan, tepat pada bulan rahinan Purnama dilaksanakan puncak upacara
prayascita. Dengan demikian, upacara melasti yang dilakukan masyarakat
amunduk Taro dapat dikatakan ketika jagat amunduk Taro mengalami
kebrebehan. Sehingga waktu kegiatan melasti tidak menentu.
Akan tetapi, melasti yang diselenggarakan Minggu pagi kemarin, merupakan
upacara melasti dalam rangkaian karya agung di Pura Agung Gunung Raung,
jelas Bendesa Taro sekaligus Manggala Karya, I Made Wisersa.
Persiapan melasti ke Pantai Purnama dilakukan mulai pukul 07.00 wita.
Ratusan kendaraan beriringan menuju pantai Purnama, dengan menggunakan
jalur, Payangan, Batubulan, Tohpati dan jalan IB Mantra. Karena melibatkan
ratusan kendaraan membuat arus lalin sedikit terganggu. Pukul 12.00 wita,
seluruh iring-iringan melasti tiba di Pantai Purnama. Prosesi upacara
melasti dilakukan dengan upacara tawur agung serta mepakelem di pantai
dengan menggunakan sarana binatang kebo, kambing, bebek selem dan ayam
selem ke tengah laut.
Upacara dipuput tujuh pedanda, diantaranya Ida Pedanda Gede Putra Tembau
Geria Aan (Klungkung), Ida Pedanda Gede Manuaba Griya Peling Padang Tegal,
Ida Pedanda Gede Jelantik Griya Bitra Baleran, Ida Pedanda Kutri, Ida
Pedanda Gede Putu Manuaba Griya Beng, dan Ida Pedanda Budha Gunung Sari.
Sementara, dalam perjalanan menuju Pura, rombongan melasti mengambil jalur
Sukawati, Peliatan, Tegalallang, Payangan. Ida Bhatara Gunung Raung sempat
memasar di Pasar Tegallalang, sebelum akhirnya ke kembali ke Pura.
Sesampainya di Pura, Ida Bhatara dihaturkan prosesi mendak saking Segara
yang dipuput Ida Pedanda Jungutang Padang Tegal. Seluruh rangkaian malasti
mengambil waktu seharian. Setelah ida Bhatara melinggih, upacara dipuput
Ida Pedanda Griya Bresela. (dar)

LPD Desa Pakraman Pedungan Tangkil ke Pura Agung Gunung Raung


Foto Upakara Jerimpen persembahan krama desa
yang ditata di sekeliling tembok penyengker Pura


Barong yang terbuat dari susunan buah dan Padi
karya persembahan krama desa Amunduk Taro



Maturan Punia ring Pura Agung Gunung Raung

Sampun wusan matur sembah jaga mapamit

Ngelungsur aturan ring Jaba Pura Puseh Desa Keliki

Ngelungsur aturan ring Jaba Pura Puseh Desa Keliki

Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung di desa Amunduk Taro Tegalalang Gianyar telah melaksanakan KARYA AGUNG PANCAWALIKRAMA PANYEGJEG JAGAT pada 23 Maret 2011 lalu, dalam rangkaian upacara tersebut pihak LPD Desa Pakraman Pedungan tangkil bersama seluruh karyawannya serta pemangku Desa dan Prajuru Desa menuju ke Pura Agung Gunung Raung untuk bersama-sama menghaturkan sembah baktinya kehadapan Ida Sanghyang Widhiwasa, serta memohon kerahayuan Jagat.

PERGANTIAN PRAJURU BARU


Dokumentasi Prajuru Demisioner 2005 - 2010

Formatur Mablibagan

Formatur Mablibagan

Formatur Nyobyahang Prajuru Anyar 2011 - 2015

Sakadi panumaya sane sampun kajantenang ring Parum Agung Desa sane kamargiang asasih lintang. Rahina Saniscara 26 Maret 2011 kawentenang Parum Prajuru Desa ring Gedung LPD Jalan Belitung, unteng parum sakadi sane sampun-sampun lintang inggih punika: laporan keuangan utawi jineh druwen desa, laporan pembangunan sane sampun memargi, rencana-rencana sane jaga kemargiang ring sasih sane jaga rawuh lan wenten taler sane mabuat pisan ring paruman puniki, inggih punika indik jaga ngadegang prajuru sane anyar. Manut sakadi parum agung sane sampun lintang Jro Bendesa sane lami wantah malih ka adegang dados Jro Bendesa, sane patut kapilih wantah petajuh Bendesane kemawon. Mungguwing asapunika Jro Bendesa mikayunin mangde wenten Formatur sane jaga mutusang Petajuh Anyar. Kelian Banjar saking Banjar Karangsuwung, banjar Kaja, banjar Ambengan lan banjar Begawan sane nyarengin Jro Bendesa dados Formatur punika. Risampune formatur polih meligbagang indik milih petajuh, Kelian banjar Ambengan sane ngawetuang utawi ngojar petajuh sane kasudi jaga ngaturang ayah selami limang warsa sane jaga rawuh. Petajuh sane kagentosang inggih punika petajuh lami I Ketut Puje Astawa, S.Ag lan Patengen Drs. I Wayan Budiasa, M.Si. Ipun makakalih sangkaning madruwe pakryan sane mabuat ring soang-soangnyane purun kagentosin olih I Made Badra (saking banjar Pesanggaran) lan I Nyoman Subaga (kelian saking banjar Kaja), prajuru sane tyosan kantun malih kaanggehang ngaturang ayah-ayahane. Dadosnyane Prajuru Desa sane jaga ngaturang ayah limang warsa punika, sakadi ring sor:

Jro Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra
Penyarikan : I Nyoman Subaga
Patengen : Drs. I Gusti Putu Loka
Petajuh:
Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos
Pawongan : I Made Badra
Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg
Kesinoman : I Made Suardana, SE
Asapunika kawentenan pergantian Prajuru Anyar sane sampun memargi, lan sampun kajantenan olih kelian banjar sajebag desa Pakraman Pedungan.

16 Maret 2011

Warga Br. Puseh Pedungan Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis


Berikut ini adalah berita kesehatan bagi krama desa Pedungan yang pelaksanaannya di pusatkan di Banjar Puseh, peliputannya dilakukan oleh pihak Walikota yang telah dientry ke web/situs kota denpasar.
Safari Kesehatan yang rutin dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar dengan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis terus menyasar Banjar-banjar di empat Kecamatan di Kota Denpasar. Seperti yang dilaksanakan, Senin (14/3) di Balai Br. Puseh Kelurahan Pedungan, ratusan warga Br. Puseh terlayani dalam safari kesehatan ini.Pelayanan kesahatan yang diberikan meliputi pemeriksaan mata secara gratis serta mendata penderita katarak yang nantinya akan diberikan pelayanan operasi secara gratis. “dari hasil pemeriksaan mata yang dilaksanakan disetiap safari kesehatan, jika menemukan masyarakat yang menderita katarak nantinya akan dilakukan operasi secara gratis,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini yang ditemui disela-sela kegiatan safari kesehatan. (pur)

Prajuru Desa Pedungan ikut dalam acara Simakrama Desa Pakraman se-Bali


Foto 1: Prajuru Desa tengah menunggu acara dimulai hujan turun rintik2

Foto 2: Prajuru dan Pengurus LPD menikmati snack + makan di luar Gedung Arda Candra

Foto 3: Di depan pintu pun penuh oleh peserta simakrama

Foto 4 : Peserta di Ksirarnawa Penuh sesak

Dalam Simakrama Desa Pakraman se-Bali yang dirangkaikan dengan Dharma Shanti Nyepi dan Peringatan 7 Tahun MDP di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali, Rabu (16/3) kemarin. Prajuru Desa Pedungan bersama-sama dengan Pengurus LPD Desa Pakraman Pedungan mengikuti acara ini dengan seriussejak awal hingga berakhir. Rencana awal yang pelaksanaannya hendak dilangsungkan di Ardha Candra atau gedung terbuka, namun pertimbangan hujan sempat turun dan dikhawatirkan akan turun hujan selanjutnya, maka acara dipindah ke Gedung Ksirarnawa. Sehingga hal itu menyebabkan Gedung Ksirarnawa punuh membludak, sebagian besar peserta simakrama kali ini berada dihalaman luar Gedung Ksirarnawa. Sebab kapasistas Gedung Ksirarnawa hanya mampu menampung 400-an orang, sedangkan undangan untuk menghadiri simakrama yang baru pertamakali diadakan ini adalah 8000 jiwa. Ini pula menyebabkan hampir sebagiannya peserta pulang sebelum waktunya akhir acara.


Berikut ini berita peliputan acara yang dipublikasikan oleh Balipost, pada hari Kamis 17 Maret 2011:

Gubernur Bali Prihatin Munculnya Konflik Antarbanjar

GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika mengaku prihatin dengan munculnya sejumlah konflik antarbanjar yang terjadi belakangan ini. Untuk itu, Bendesa Adat dan Majelis Desa Pakraman (MDP) diharapkan dapat melakukan langkah antisipasi untuk mencegah timbulnya konflik yang berbau adat. Harapan itu disampaikan Gubernur Mangku Pastika dalam Simakrama Desa Pakraman se-Bali yang dirangkaikan dengan Dharma Shanti Nyepi dan Peringatan 7 Tahun MDP di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali, Rabu (16/3) kemarin.

Ia berharap MDP Bali melakukan inventarisasi potensi permasalahan di tingkat desa adat sekaligus mengantisipasinya dengan langkah-langkah tepat. Terhadap permasalahan yang sudah muncul, diharapkan agar ditangani melalui mediasi yang menguntungkan semua pihak. ''Peran inilah yang harus dijalankan secara optimal oleh MDP sehingga tidak muncul kasus yang meresahkan masyarakat,'' katanya.

Memasuki usia tujuh tahun, Mangku Pastika menilai MDP telah berperan penting dan berkontribusi besar dalam pembangunan. Sebagai partner pemerintah daerah, MDP tidak hanya berkewajiban memberikan masukan dan pertimbangan. Namun, juga mengawal kebijakan pemerintah daerah. ''Dalam memantapkan eksistensi desa pakraman, saya berharap seluruh jajaran MDP dan Bandesa Desa Pakraman se-Bali selalu mulat sarira, mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,'' katanya.

Ia pun menyambut baik penyelenggaraan Simakrama Desa Pakraman se-Bali. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbendesa adat.

Pada acara dihadiri oleh bendesa adat se-Bali, jajaran MUDP, pengurus LPD se-Bali dan tokoh adat itu, Gubernur Mangku Pastika kembali mengingatkan dampak globalisasi. Ditegaskan, keberadaan desa pakraman dan lembaga tradisional lainnya merupakan benteng adat dan budaya Bali dalam menghadapi derasnya dampak negatif era globalisasi. Pemerintah daerah berkewajiban melibatkan lembaga-lembaga tradisional, terutama desa pakraman dalam pembangunan daerah, secara optimal tetapi tetap proporsional. ''Melalui kesempatan ini, saya mengajak jajaran MDP, Bendesa Adat se-Bali, tokoh-tokoh adat dan para pengurus LPD untuk bersama-sama melaksanakan linggih dan sesana untuk ngayah melestarikan adat dan budaya Bali,'' tegasnya. (ian)