PURWA WACANA

Om Swastiastu,

Desa Pakraman Pedungan memiliki pengurus yang telah di pilih pada Sabtu, 26 Maret 2011. Dengan susunan pengurus sebagai berikut: Bendesa : Drs. I Nyoman Sumantra; Penyarikan: I Nyoman Subaga ; Patengen: I Gusti Putu Loka; ; Patajuh Parhyangan : I Nyoman Jiwa Pande, S.Sos; Patajuh Pawongan : I Made Badra; Patajuh Palemahan : Ir. I Ketut Adhimastra, M.Erg; Kasinoman: I Made Suardana, SE

Om Santhi, santhi, santhi Om

03 Mei 2011

Melaspas Padmasana dan Ngenteg Linggih di SMP Dharma Wiweka



Satu-satunya Sekolah Menengah Pertama yang dimiliki oleh Desa Pedungan yakni SMP Dharma Wiweka yang berlokasi di wilayah Banjar Dukuh Pesirahan Desa Pakrama Pedungan. Perhatian pemerintah terhadap SMP swasta di Pedungan ini cukup intens, ini terbukti dari bantuan-bantuan yang telah diberikan dalam bentuk pembangunan fisik sekolah ini. Tahun ini 2011, SMP Dharma Wiweka mendapat bantuan Gedung Baru dari pemerintah dan untuk upacara pemelaspasan Gedung ini bersamaan dengan pemlaspasan Pelinggih Padmasana yang ada di Parhyangan Sekolah. Dalam rangkaian tersebut beberapa Prajuru Desa Pakraman Pedungan hadir menyaksikan acara upacara pemlaspasan dan Ngenteg linggih ini.

NUNAS PEKULUH KE PURA WATU KLOTOK









Ulat bulu sempat meresahkan warga Bali sejak beberapa pekan lalu. Mulai dari Buleleng, Badung, Klungkung dan hampir semua kabupaten/kota. Untuk menghentikan penyebaran ulat bulu dan meminimalisir kerugian yang dialami warga, digelar Tawur Balik Sumpah, Pakelem lan Nangluk Merana Ulat Bulu di Pura Watu Klotok, Minggu (1/5) kemarin.

Upacara ini dimaksudkan untuk nyomya ulat bulu tersebut secara niskala. Intinya, upacara ini digelar untuk menyejahterakan jagat Bali, kata Sekretaris Panitia Karya, Pinandita Ketut Arsa Wijaya.

Rangkaian upacara sudah digelar sejak Kamis (28/4) lalu di Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar dengan upacara ngaben ulat bulu. Selanjutnya, Sabtu (30/4) lalu dengan nunas tirta di seluruh Sad Khayangan di Bali. Tirta-tirta itulah yang kemudian dibagikan kepada seluruh warga Bali saat upacara di Pura Watu Klotok kemarin. Tirta itu untuk dipercikkan di rumah, kebun atau tegalan.

Dikatakan, berdasarkan lontar Roga Sanghara Bumi, upacara seperti itu wajib digelar sebelum satu bulan sejak merana (ulat bulu) itu datang. Jika tidak digelar, merana yang datang bisa lebih parah, seperti air bah. Tawur Balik Sumpah, Pakelem lan Nangluk Merana di Pura Watu Klotok dipuput sembilan sulinggih. Salah satunya Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba. Dihadiri Pejabat Pemprov Bali, Bupati Klungkung, Wayan Candra dan perwakilan dari kabupaten/kota se-Bali.

Di sela-sela upacara, dilakukan pakelem. Namun, pakelem tak dilakukan di Pantai Watu Klotok, melainkan di Pantai Kusamba. Beberapa sarana pakelem di antaranya, kambing, bebek, ayam dan lainnya. (kmb20)
sumber berita: klik disini

Dalam rangkaian upacara tersebut maka prajuru Desa Pakraman Pedungan berangkat ke Pura Watu Klotok untuk nunas Pakuluh (Tirta) guna dibagikan kepada krama desa pedungan pada Redite 1 Mei 2011.